Wednesday, March 14, 2007

Analisis Kesesuaian dan Alokasi Lahan Untuk Ekstensifikasi Perkebunan Sawit di Kalimantan

Oleh: Yayu Ramdhani dan R. Kiki Taufik
(GIS Department, SarVision Indonesia, 2006)

ABSTRAK
Untuk mencapai target sebagai Negara pengeksport minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia membutuhkan lahan seluas 2 juta hektar untuk dijadikan perkebunan sawit baru. Kalimantan yang diasumsikan masih memiliki potensi lahan yang luas menjadi wilayah utama untuk pelaksanaan program ekstensifikasi. Studi ini bertujuan untuk menyediakan informasi kesesuaian lahan untuk perkebunan sawit di Kalimantan dan mengusulkan skenario pelaksanaan ekstensifikasi sebagai salah satu usaha dalam rangka memperkecil dampak negatif dari program yang sedang digalakkan di Kalimantan. Yang menjadi pertanyaan adalah: Bagaimana sebaran tingkat kesesuaian lahan untuk perkebunan sawit di Kalimantan? Apakah potensi lahan di Kalimantan dapat mengakomodasi program ekstensifikasi perebunan sawit seluas 2 juta hektar? Jika dapat diakomodasi, bagaimana sebaran lahan yang layak untuk pelaksanaan ekstensifikasi perkebunan sawit yang berkelanjutan? Sebaran tingkat kesesuaian lahan perkebunan sawit didapatkan dengan metode multi criteria spatial decission support system (MC-SDSS) dengan teknik fuzzy weighted linear combination (FWLC) dan fuzzy intersection. Dengan menggunakan kriteria-kriteria ketinggian, lereng, relief, elevasi, bentuk muka bumi (landform), tanah, bahan induk tanah, curah hujan, suhu, kelembaban relatif, kawasan hutan, habitat species kunci, badan air, dan permukiman didapatkan bahwa Kesesuaian lahan untuk perkebunan sawit di Kalimantan didominasi oleh lahan pada tingkat marjinal seluas 27.253.554,4851 ha (51,04%), tidak sesuai 17.233.288,1555 ha (32,27%), agak sesuai 6.190.216,2697 ha (11,59%), sangat tidak sesuai 2.032.841,3070 ha (3,81%), sesuai 659.956,0000 ha (1,24%), dan sangat sesuai 28.849,3129 ha (0,05%). Potensi lahan untuk perkebunan sawit di Kalimantan adalah seluas 2.994.780,5273 ha dan dapat mengakomodasi program ekstensifikasi sekitar 2 juta hektar (2.071.971,6945 ha) yang tersebar di Provinsi Kalimantan Barat 199.205,1766 ha, Kalimantan Tengah 390.144,7032 ha, Kalimantan Selatan 1.168.441,0596 ha, Kalimantan Timur 314180,7551 ha. Disarankan bahwa hendaknya program ekstensifikasi berjalan paralel dengan program evaluasi terhadap perkebunan-perkebunan sawit yang ada yang terlanjur berdiri di atas lahan yang tidak sesuai maupun yang tidak layak.

Kata kunci: Perkebunan sawit, kesesuaian lahan, MC-SDSS, FWLC, ekstensifikasi

No comments: