Monday, June 2, 2008

Potensi diffusi kebakaran di hutan rawa gambut Kalimantan Tengah

Kebakaran di arel gambut sangat sulit diatasi jika dibandingkan dengan kebakaran lahan di areal lain (Adinugroho, et.al., 2005). Api dapat merambat ke segala arah di atas dan di bawah permukaannya. Kantung-kantung api bawah permukaan sangat susah dipadamkan dan menimbulkan banyak sekali asap. Bencana kebakaran lahan dan hutan yang selalu menimbulkan masalah regional selalu bersumber dari asap kebakaran lahan gambut. Pasca kebakaran besar 1997/1998, areal gambut ex-PLG (Proyek Lahan Gambut) sejuta hektar di Kalimantan Tengah menjadi penghasil asap terbesar setiap musim kemarau panjang.
***

Rawa gambut merupakan ekosistem yang fragile, sekali terganggu kemudian rusak akan sangat sulit untuk diperbaiki. Salahsatu penyebab rusaknya ekosistem gambut adalah hilangnya kawasan berhutan akibat kebakaran. Oleh karena itu, kebakaran yang terjadi di dalam hutan atau yang berpotensi untuk merambat ke dalam kawasan berhutan merupakan prioritas lokasi yang harus segera ditangani. Pengetahuan mengenai lokasi-lokasi yang berpotensi untuk menimbulkan kebakaran hutan merupakan salah satu hal penting dalam usaha memperbaiki dan mempertahankan keutuhan ekosistem gambut.
***

Dengan pendekatan local indicator for spatial associations - LISA (Anselin, 1995) menggunakan variabel-variabel tutupan lahan, aksesibilitas, dan distribusi kejadian kebakaran 2003 - 2006 didapatkan peta lokasi-lokasi yang berpotensi untuk menjalarkan api ke dalam kawasan berhutan yang ditampilkan pada peta di gambar.
***
Wilayah dengan tingkat kerawanan kebakaran yang tinggi yang berpotensi untuk menimbulkan kebakaran di wilayah berhutan timbul di sekitar batas-batas kawasan hutan atau di dalam kawasan berhutan yang mempunyai bahan bakar permukaan (tutupan lahan) rentan api dan sarana aksesibilitas (jalan, sungai, dan kanal) yang memudahkan pergerakan masyarakat.
***
Notes: Artikel lengkap hubungi yayu.ramdhani@gmail.com